Metode NFT dan DFT
Halo sobat HOTERSSSS
Saatnya untuk kit
lanjut pembahasan kita terkit hidroponik nih.
Kalau kemarin udah
bahas terkait air dan substrat maka kali ini kita bahas yang air dulu
ada NFT dan DFT
APASIH NFT dan DFT
itu?????
Yuk simak dan pahami
NFT
(Nutrient film technique)
Sistem hidroponik Nutrient film
technique merupakan model budidaya dengan meletakkan akar tanaman pada
lapisan larutan hara yang dangkal Maulido et. al (2016). Sedangkan
menurut Binaraesa et. al (2016), Sistem hidroponik NFT (Nutrient Film
Technique) adalah sistem yang terpopuler dan merupakan teknologi hidroponik
dengan meletakkan akar tanaman pada lapisan campuran air dan nutrisi dangkal
yang disirkulasikan secara terus-menerus. Pada sistem ini yang harus terpenuhi
yaitu Bed (talang), tangki penampung dan pompa. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam NFT menurut Pamungkas et. al (2017), adalah
kemiringan talang (1-5%) untuk pengaliran larutan nutrisi, kecepatan aliran
masuk tidak boleh terlalu cepat (dapat diatur oleh pembukaan kran berkisar
0.3-0.75 L/menit) dan lebar talang yang memadai untuk menghindari terbendungnya
larutan nutrisi.
Gambar
1. Hidroponik Sistem NFT
Kelebihan
Hidroponik Sistem NFT menurut Pamungkas et. al (2017), adalah
·
Dapat memudahkan pengendalian daerah
perakaran tanaman.
·
Kebutuhan air dapat terpenuhi dengan
baik dan mudah,
·
Keseragaman nutrisi dan tingkat
konsentrasi larutan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman dapat disesuaikan
dengan umur dan jenis tanaman,
·
Tanaman dapat diusahakan beberapa kali
dengan periode tanam yang pendek,
Kekurangan
Hidroponik sistem NFT menurut Pamungkas et. al (2017), adalah
·
investasi dan biaya perawatan yang
mahal,
·
sangat tergantung terhadap energi
listrik
·
penyakit yang menjangkiti tanaman akan
dengan cepat menular ke tanaman lain.
DFT
(Deep Flow Technique)
Sistem hidroponik DFT merupakan
sistem yang menggunakan metode budidaya tanaman dengan meletakkan akar tanaman
dalam air. Pada sistem DFT terdapat suatu Prinsip kerja yaitu mensirkulasikan
larutan nutrisi tanaman secara terus menerus selama 24 jam dengan menggunakan
motor untuk memompa larutan nutrisi. Sulistiyo et. al. (2019).
Gambar
2. Hidroponik dengan sistem DFT
Kelebihan
hidroponik sistem DFT adalah
·
perawatan lebih mudah
·
lebih hemat listrik karena pompa tidak
selalu dinyalakan
·
meskipun listrik padam tetapi pasokan
nutrisi masih terjaga
kelemahan
hidroponik sistem DFT adalah
·
biaya yang digunakan relatif mahal
·
nutrisi yang dibutuhkan relative lebih
banyak
·
jika tanaman terkena penyakit, jamur,
virus, dan hama akan cepat menyebar
Daftar
Pustaka
Maulido,
R., N. Oktavianus L., T., S., A. Adimihardja. 2016. Engaruh Kemiringan Pipapada
Hidroponik Sistem Nft Terhadap
Pertumbuhan Dan Produksiselada (Lactuca sativaL.). Bogor. Jurnal Agronida: Vol. 2(2)
Binaraesa,
N. N. P., C. Sandra M. S., Ary M. A. 2016. Nilai Ec (Electro Conductivity)
Berdasarkan Umur Tanaman Selada
Daun Hijau (Lactuca Satival.) Dengan Sistem Hidroponik Nft (Nutrient Filmtechnique). Malang.
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem: Vol. 4(1)
Pamungkas,
G. Ahmad, Z., P. Mirta, D. Nina, S., A. 2017. Rancang Bangun Hidroponik Sistem Nutrient Film Technique Otomatis Berbasis
Arduin. Bandung. Prosiding Snips.
Sulistiyo,
Tri, C. Danang, E. Aulia, Dewi, R. 2019. Alat Pengendali Derajat PH Pada Sistem
Hidroponik Tanaman Pakcoy Berbasis
Arduino Uno Menggunakan Metode PID. Kediri. Multitek
Indonesia: Jurnal Ilmiah
Sudah cukup jelas ya
teman-teman beberapa metode hidroponik yang menggunakan air. Ada beberapa
kelebihan dan kekurangannya. Untuk meminimalisir kekurangannya kita bisa
meningkatkan di bagian produksi atau berhemat di bagian perawatan
Selamat mencobaaaaaa
Mencoba tidak ada
salahnya yaaaaa
See yaaaaaaa
Komentar
Posting Komentar