Pasca Panen pada Tanaman Hidroponik
Setelah panen terdapat tahapan pasca panen, berikut merupakan penjelasan mengenai penanganan pasca panen yang dapat dilakukan pada budidaya tanaman hidroponik dan cara untuk meningkatkan nilai jual pada produk yang telah dipanen
PASCA PANEN
Pasca panen adalah suatu tahapan kegiatan yang dimulai sejak pengumpulan hasil pertanian sampai siap untuk dipasarkan yang bertujuan mempertahankan mutu, mengurangi kerusakan, dan memperpanjang masa simpan komoditas hortikultura. Menurut Permentan (2013), penanganan pascapanen hortikultura terdiri perompesan, pembersihan, pengkelasan, pengemasan, penyimpanan, dan pengankutan.
1.
Perompesan (Trimming)
Perompesan yaitu kegiatan memisahkan atau membuang bagian produk yang tidak diinginkan seperti memotong tangkai, membuang daun, akar, dan bagian tertentu yang tidak diperlukan. Perompesan sebaiknya menggunakan cara dan alat yang tidak merusak produk.
2.
Pembersihan
Pembersihan merupakan kegiatan menghilangkan kotoran fisik, kimiawi, dan biologis yang melekat pada sayuran untuk memperbaiki penampakan sayuran dan menghilangkan bagian busuk atau rusak (trimming). Pembersihan hasil panen dapat dilakukan dengan pencucian, perendaman, penyikatan, pengelapan, penampian, pengayakan, dan penghembusan.
3.
Pengkelasan (grading)
Pengkelasan atau pemilahan (grading) merupakan kegiatan pengelompokan produk hortikultura hasil sortasi. Pemilahan berdasarkan kriteria yang telah disepakati atau standar mutu yang digunakan untuk produk hortikultura yang bersangkutan.
4.
Pengemasan
Pengemasan merupakan kegiatan untuk membungkus sesuai dengan karakteristik produk. Pengemasan produk hortikultura dapat dilakukan secara manual maupun mekanis tergantung dari jumlah dan jenis produk hortikultura yang bersangkutan. Tujuan pengemasan secara umum adalah untuk melindungi hasil terhadap kerusakan, mengurangi kehilangan air, mempermudah dalam pengangkutan, dan mempermudah dalam perhitungan.
5.
Penyimpanan
Penyimpanan merupakan kegiatan untuk mengamankan produk hortikultura sebelum diproses dan dikirim. Kondisi wadah, ruang, suhu, kelembaban dan atmosfer penyimpanan disesuaikan dengan karakteristik produk dan tujuan penyimpanan.
6.
Pengangkutan
Pengangkutan atau distribusi merupakan upaya memindahkan produk dari tempat pengumpulan sementara ke tempat pascapanen dan selama proses di dalam tempat pascapanen, serta dari tempat pascapanen ke konsumen. Kerusakan saat pengangkutan banyak disebabkan oleh penanganan yang kasar, pembongkaran yang ceroboh, penggunaan wadah yang tidak sesuai, dan kondisi pengangkutan yang kurang memadai.
Dalam pasca panen hasil
yang telah dipanen berupa sayuran dapat diolah menjadi beberapa produk yang
dapat meningkatkan nilai jual karena produk hortikultura mudah mengalami
kerusakan dan layu sehingga diperlukan pengolahan. terdapat beberapa pengolahan
sayuran menurut Yernisa, et. al (2019) yaitu
a.
Pembuatan
salad sayur
Salad
merupakan makanan yang dapat dijadikan sebagai alternatif untuk memulai hidup
sehat Pembuatan salad sayur dilakukan dengan cara daun selada, bawang bombai,
tomat cerry, buah pir, buah nenas, dikupas, dicuci bersih dipotong kecil-kecil.
Sosis diiris kecil-kecil. Selanjutnya semua bahan dicampur rata dan dimasukkan
ke dalamnya saos mayonnaise.
b.
Pembuatan
mie sayur
Mie sayur
berbahan dasar bahan alami yaitu berupa sayur pakcoy dan bayam merah, cara
pembuatannya dari persiapan bahan dan alat, pembuatan ekstrak/sari dari sayur,
kemudian pencampuran ekstrak sayur ke dalam adonan mie, pencetakan, perebusan
dan penirisan. Cara untuk membuat ekstrak sayur yaitu dengan menghancurkan
sayuran dengan cara diblander dengan air, lalu disaring kemudian dimasak denga
adonan mie. Adonan mie terbuat dari tepung terigu, telur, minyak, dan garam.
Bahan bahan tersebut dicampurkan lalu dicetak seperti mie dan direbus dengan
air dan minyak, terakhir dilakukan proses penirisan.
c.
Pembuatan
ice cream sayur
Ice
cream sayur dibuat dari sari sayur yang proses pembuatannya yaitu pertama
menghancurkan sayur dan diambil sarinya Sari/jus/ekstrak sayur dimasukkan ke
dalam panci dan dituangkan tepung maizena dan diaduk hingga larut. Selanjutnya
susu kental manis dan gula pasir dimasukkan ke dalam campuran tadi, diaduk rata
dan dimasak hingga mendidih. Adonan tersebut kemudian dituang ke dalam wadah
lain dan didinginkan hingga suhu ruang. Adonan es krim selanjutnya dibekukan
dalam freezer selama 8 jam. Adonan es krim yang sudah beku dihancurkan
menggunakan garpu/sendok kemudian dimikser selama 15 menit bersama SP (yang
telah ditim sebelumnya) hingga adonan mengembang. Adonan es krim yang telah
mengembang dimasukkan ke dalam wadah atau cetakan es krim untuk dibekukan
kembali.
PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73/Permentan/OT.140/7/2013 Tentang Pedoman Panen, Pascapanen, dan Pengelolaan Bangsal Pascapanen Hortikultura Yang Baik
Yernisa. Ade, Y.
Emanauli. Sahrial. Dan Lisani. 2019. Penanganan Pascapanen dan Pengolahan Komoditi Hidroponik Pada Kelompok Wanita Tani Kelurahan Penyengat
Rendah Kota Jambi. Jambi. Jurnal
Karya Abdi Masyarakat, Vol. 3(1)
Komentar
Posting Komentar