Cara Penanaman Menggunakan Hydrogel dan Vermiculite

Kali ini kami akan membahas metode hidroponik menggunakan susbtrat yaitu dengan hydrogel dan vermiculite. Mari simak informasi lebh lanjutnya di bawah ini

Hydrogel

Metode menanam menggunakan Hydrogel ialah sebagai berikut:

a.      Menyiapkan Tanaman Hidrogel

Terdapat ciri-ciri tertentu tanaman yang dapat tumbuh dengan hidrogel yaitu tanaman yang memiliki sifat tahan kadar air berlebih, kelembaban tinggi, tidak berkayu, tanaman indoor, dan pada umumnya tanaman yang tidak berbunga. Cabut tanaman yang akan ditanam. Pastikan bahwa bagian akar-akarnya tidak terputus. Lalu, hilangkan tanah dari akar dapat dilakukan dengan merendam tanaman dalam air selama 1 jam sampai benar-benar bersih agar tidak merusak hydrogel. Berikutnya, cuci semua bagian tanaman seperti bagian daun, batang, sampai ke akar-akarnya.

b.      Menanam Tanaman Hidrogel

Simpan tanaman ke wadah yang berisi air selama satu malam. Lalu ambil dan tuangkan air sebanyak 1 liter ke penampungan hydrogel. Gunakan air matang agar hydrogel tetap dalam keadaan steril. Masukkan hidrogel kering ke wadah yang telah berisi air matang dan aduk 10 detik. Setelah itu diamkan selama 4 jam hingga hydrogel mengembang dan ditiriskan. Setelah ditiriskan bilas hydrogel menggunakan air bersih 1 kali, kemudian diamkan lagi selama 30 menit. Selanjutnya, hydrogel bisa dipindahkan ke dalam vas ataupun pot baru untuk tanaman. Masukkan hidrogel ke dalam pot sebanyak 1/4 volume pot, lalu masukkan tanaman yang akan ditanam ke dalam hidrogel secara perlahan serta hati-hati agar tanaman bisa berdiri tegak. Apabila tanaman sudah berdiri tegak masukkan sisa hidrogel tersebut ke vas sampai semua akar tanaman tertutup.

 

c.       Memelihara Tanaman Hidrogel

Cara memelihara tanaman menggunakan media tanam Hydrogel ialah dengan menyiram tanaman menggunakan handsprayer pada bagian daunnya saja sesekali. Jika hidrogel terlihat menyusut (1-2 bulan), siram hidrogel dengan air secukupnya. Atau dengan keluarkan tanaman dan hidrogel dari vasnya, kemudian rendam hidrogel selama 30 menit supaya mengembang kembali. Setelah itu, tiriskan dan pindahkan ke vas lagi.

 

Vermiculite

Vermiculite merupakan media tanam anorganik yang memiliki kemampuan kapasitas tukar kation tinggi terutama dalam keadaan pada dan basah. Vermiculite berasal dari pemanasan kepingan mika dan mengandung kalium. Jika digunakan sebagai campuran media tanam, vermiculite berfungsi untuk menurunkan berat jenis dan meningkatkan daya serap air (Susilawati, 2019).

Pemakaian vermikulit dan perlit sebagai media tanam sebaiknya dikombinasikan dengan bahan organik untuk mengoptimalkan tanaman dalam menyerap unsur-unsur hara. Menurut Lingga dalam Halaudin et al., (2018) dalam penggunaannya, vermiculite biasa dicampur dengan dengan Perlite dengan perbandingan tertentu


Sumber:

Halaudin., Supiyati., dan Suhendra. 2018. Perancangan dan Pemanfaatan Teknologi Hidroponik Vertikal Hidro 40 Hole Bagi Karang Taruna Tri Tunggal di Desa Talang Pauh. Dharma Raflesia Unib. 1:41-51.

Susilawati. (2019). Dasar-dasar Bertanam Secara Hidroponik. Palembang: Unsri Press

https://bibitbunga.com/cara-menanam-tanaman-menggunakan-hidrogel/


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Metode Hidroponik Sistem Pasang Surut dan Sistem Aeroponik

Halo sobat HOST yang setia! Setiap hari HOST gak pernah bosan untuk bagi-bagi informasi nih. Nah untuk hari ini kita mau bahas apa yaaa? Jadi hari ini kita mau belajar tentang metode hidroponik dengan sistem pasang surut dan aeroponik. Yuk langsung aja kita cek!!! Sistem Pasang Surut Ebb and flow system atau disebut juga flood and drain system atau yang dikenal juga dengan sebutan sistem pasang surut merupakan salah satu sistem hidroponik dengan prinsip kerja yang cukup unik. Dalam sistem hidroponik ini, tanaman mendapatkan air, oksigen, dan nutrisi melalui pemompaan dari bak penampung yang dipompakan ke media yang nantinya akan dapat membasahi akar (pasang). Selang beberapa waktu air bersama dengan nutrisi akan turun kembali menuju bak penampungan (surut). Waktu pasang dan surut dapat diatur menggunakan timer sesuai kebutuhan tanaman sehingga tanaman tidak akan tergenang atau kekurangan air. Gambar 1. Sistem pasang surut Sistem hidroponik ini sudah banyak dikembangkan da...
Baca selengkapnya

Metode Hidroponik Sistem Sumbu dan Sistem Rakit Apung

Gambar
Halo Sobat HOST, senang bisa menyapa kalian lagi. HOST datang lagi nih pastinya dengan informasi yang menarik dan bermanfaat. Hari ini kita mau bahas apa yaaa??? Jadi hari ini kita masih membahas sistem hidroponik yaitu Sistem Sumbu dan Sistem Rakit Apung. Yuk langsung aja kita baca dan pahami satu persatu. ·       SISTEM SUMBU Sistem Sumbu ( Wick System ) merupakan metode hidroponik yang menggunakan bantuan sumbu sebagai penghubung antara nutrisi dengan perakaran pada media tanam (Kamalia et al., 2017). Sistem sumbu dapat dikatakan metode yang paling sederhana diantara metode hidroponik yang lain karena tidak memerlukan listrik. Sistem sumbu dapat dikatakan sebagai sistem pasif karena tidak ada bagian yang bergerak, akar pada tanaman tidak bersentuhan secara langsung dengan air nutrisi sehingga dalam pemberian asupan nutrisi membutuhkan media berupa sumbu untuk disalurkan ke akar tanaman. Bahan yang dapat digunakan sebagai sumbu yaitu kain flanel, tali ...
Baca selengkapnya

STP (Segmentation, Targetting, Positioning)

Gambar
  Memasarkan hasil budidaya hidroponik tentunya harus memperhatikan segmentasi, targeting, dan positioning agar mengetahui kondisi permintaan dan pasar sehingga dapat mengetahui peluang bisnis berbudaya hidroponik. Berikut ini materi untuk menjadikan gambaran untuk peluang bisnis STP (Segmentasi, Targeting dan Positioning) Segmentasi pasar adalah upaya yang dilakukan untuk mengelompokkan individu-individu yang awalnya heterogen menjadi homogen. Proses segmentasi biasanya menghasilkan beberapa kelompok yang masing-masing memiliki karakteristik yang sejenis.  Tujuan Segmentasi Pasar Ada pun tujuan segmentasi pasar: 1.       Pasar Lebih Mudah Dibedakan 2.       Pelayanan Lebih Baik 3.       Strategi Pemasaran Lebih Terarah 4.       Menemukan Peluang Baru 5.       Faktor Penentu Desain 6.       Strategi Komunikas...
Baca selengkapnya